Pages

Persiba Rekrut Julio Lopez & Robertino

3.16.2010 23.37 by My Diary 0 komentar
BALIKPAPAN - Manajemen Persiba memastikan dua pemain asing asal Amerika Latin akan memperkuat di lini depan Persiba. Striker asal Chili Julio Lopez dan gelandang Robertino Pugliara tinggal menunggu penandatangan kontrak.

"Ya, kita sudah deal dan hanya menunggu kontraknya. Nanti kita juga cek kesehatan mereka," ujar ketua umum Persiba Syahril Taher, usai menyaksikan latihan teknik skuad Persiba, Selasa (25/8/2009).

Negosiasi dengan bekas bomber PSM Makassar itu pada prinsipnya tak menemui masalah. Harga kontrak dengan J-Lo telah sepakati sebesar Rp1,2 miliar sedangkan Robertino sekitar Rp1 miliar. "Kami telah deal dengan kesepakatan harga yang ditawarkan kepada Julio Lopez," lanjut Syahril.

Saat latihan perdana pada bulan Ramdan ini terlihat pemain asal Argentina Robertino Pugliara sudah mengikuti latihan teknik di lapangan Sudirman, Balikpapan pada selasa sore. Sementara Julio Lopez rencananya akan bergabung pada Jumat (28/8/2009) mendatang. "J-Lo baru akan gabung pada Jumat nanti," ujar pelatih Daniel Rukito.

Bergabungnya J-Lo dan Robertino ini makin melengkapi skuad Persiba. Sebelumnya, tim besutan Daniel Rukito dan Hariadi itu sudah mengikat 24 pemain lokal, plus stopper Mijo Dadic yang merupakan pemain musim lalu yang dipertahankan.

Persiba kini tengah mengincar pemain kawasan Asia, Jepang dan Iran serta Asutralia. Namun hingga kini belum dipastikan kapan mereka akan datang ke Balikpapan. "Ada gelandang asal Jepang Yusake Sasa, tapi belum jelas," tutup Daniel kepada pers.
(zwr)

Aku Ingin Mencintaimu Dengan Sederhana

23.28 by My Diary 0 komentar

Aku memandang kalender yang terletak di meja dengan kesal. Sabtu, 30 Maret 2002, hari ulang tahun perkawinan kami yang ketiga. Dan untuk ketiga kalinya pula Aa’ lupa. Ulang tahun pertama, Aa’ lupa karena harus rapat dengan direksi untuk menyelesaikan beberapa masalah keuangan perusahaan. Sebagai Direktur keuangan, Aa’ memang berkewajiban menyelesaikan masalah tersebut. Baiklah, aku maklum. Persoalan saat itu memang lumayan pelik.

Ulang tahun kedua, Aa’ harus keluar kota untuk melakukan presentasi. Kesibukannya membuatnya lupa. Dan setelah minta maaf, waktu aku menyatakan kekesalanku, dengan kalem ia menyahut,” Dik, toh aku sudah membuktikan cintaku sepanjang tahun. Hari itu tidak dirayakan kan tidak apa-apa. Cinta kan tidak butuh upacara…”

Sekarang, pagi-pagi ia sudah pamit ke kantor karena harus menyiapkan beberapa dokumen rapat. Ia pamit saat aku berada di kamar mandi. Aku memang sengaja tidak mengingatkannya tentang ulang tahun perkawinan kami. Aku ingin mengujinya, apakah ia ingat atau tidak kali ini. Nyatanya? Aku menarik napas panjang.

Heran, apa sih susahnya mengingat hari ulang tahun perkawinan sendiri? Aku mendengus kesal. Aa’ memang berbeda dengan aku. Ia kalem dan tidak ekspresif, apalagi romantis. Maka, tidak pernah ada bunga pada momen-momen istimewa atau puisi yang dituliskan di selembar kertas merah muda seperti yang sering kubayangkan saat sebelum aku menikah.

Sedangkan aku, ekspresif dan romantis. Aku selalu memberinya hadiah dengan kata-kata manis setiap hari ulang tahunnya. Aku juga tidak lupa mengucapkan berpuluh kali kata I love you setiap minggu. Mengirim pesan, bahkan puisi lewat sms saat ia keluar kota. Pokoknya, bagiku cinta harus diekspresikan dengan jelas. Karena kejelasan juga bagian dari cinta.

Aku tahu, kalau aku mencintai Aa’, aku harus menerimanya apa adanya. Tetapi, masak sih orang tidak mau berubah dan belajar? Bukankah aku sudah mengajarinya untuk bersikap lebih romantis? Ah, pokoknya aku kesal titik. Dan semua menjadi tidak menyenangkan bagiku. Aku uring-uringan. Aa’ jadi benar-benar menyebalkan di mataku. Aku mulai menghitung-hitung waktu dan perhatian yang diberikannya kepadaku dalam tiga tahun perkawinan kami. Tidak ada akhir minggu yang santai. Jarang sekali kami sempat pergi berdua untuk makan malam di luar. Waktu luang biasanya dihabiskannya untuk tidur sepanjang hari. Jadilah aku manyun sendiri hampir setiap hari minggu dan cuma bisa memandangnya mendengkur dengan manis di tempat tidur.

Rasa kesalku semakin menjadi. Apalagi, hubungan kami seminggu ini memang sedang tidak baik. Kami berdua sama-sama letih. Pekerjaan yang bertumpuk di tempat tugas kami masing-masing membuat kami bertemu di rumah dalam keadaan sama-sama letih dan mudah tersinggung satu sama lain. Jadilah, beberapa kali kami bertengkar minggu ini.

Sebenarnya, hari ini aku sudah mengosongkan semua jadual kegiatanku. Aku ingin berdua saja dengannya hari ini dan melakukan berbagai hal menyenangkan. Mestinya, Sabtu ini ia libur. Tetapi, begitulah Aa’. Sulit sekali baginya meninggalkan pekerjaannya, bahkan pada akhir pekan seperti ini. Mungkin, karena kami belum mempunyai anak. Sehingga ia tidak merasa perlu untuk meluangkan waktu pada akhir pekan seperti ini.

”Hen, kamu yakin mau menerima lamaran A’ Ridwan?” Diah sahabatku menatapku heran. ”Kakakku itu enggak romantis, lho. Tidak seperti suami romantis yang sering kau bayangkan. Dia itu tipe laki-laki serius yang hobinya bekerja keras. Baik sih, soleh, setia… Tapi enggak humoris. Pokoknya, hidup sama dia itu datar. Rutin dan membosankan. Isinya cuma kerja, kerja dan kerja…” Diah menyambung panjang lebar. Aku cuma senyum-senyum saja saat itu. Aa’ memang menanyakan kesediaanku untuk menerima lamaranku lewat Diah.

”Kamu kok gitu, sih? Enggak senang ya kalau aku jadi kakak iparmu?” tanyaku sambil cemberut. Diah tertawa melihatku. ”Yah, yang seperti ini mah tidak akan dilayani. Paling ditinggal pergi sama A’ Ridwan.” Diah tertawa geli. ”Kamu belum tahu kakakku, sih!” Tetapi, apapun kata Diah, aku telah bertekad untuk menerima lamaran Aa’. Aku yakin kami bisa saling menyesuaikan diri. Toh ia laki-laki yang baik. Itu sudah lebih dari cukup buatku.

Minggu-minggu pertama setelah perkawinan kami tidak banyak masalah berarti. Seperti layaknya pengantin baru, Aa’ berusaha romantis. Dan aku senang. Tetapi, semua berakhir saat masa cutinya berakhir. Ia segera berkutat dengan segala kesibukannya, tujuh hari dalam seminggu. Hampir tidak ada waktu yang tersisa untukku. Ceritaku yang antusias sering hanya ditanggapinya dengan ehm, oh, begitu ya… Itupun sambil terkantuk-kantuk memeluk guling. Dan, aku yang telah berjam-jam menunggunya untuk bercerita lantas kehilangan selera untuk melanjutkan cerita.

Begitulah… aku berusaha mengerti dan menerimanya. Tetapi pagi ini, kekesalanku kepadanya benar-benar mencapai puncaknya. Aku izin ke rumah ibu. Kukirim sms singkat kepadanya. Kutunggu. Satu jam kemudian baru kuterima jawabannya. Maaf, aku sedang rapat. Hati-hati. Salam untuk Ibu. Tuh, kan. Lihat. Bahkan ia membutuhkan waktu satu jam untuk membalas smsku. Rapat, presentasi, laporan keuangan, itulah saingan yang merebut perhatian suamiku.

Aku langsung masuk ke bekas kamarku yang sekarang ditempati Riri adikku. Kuhempaskan tubuhku dengan kesal. Aku baru saja akan memejamkan mataku saat samar-samar kudengar Ibu mengetuk pintu. Aku bangkit dengan malas.

”Kenapa Hen? Ada masalah dengan Ridwan?” Ibu membuka percakapan tanpa basa-basi. Aku mengangguk. Ibu memang tidak pernah bisa dibohongi. Ia selalu berhasil menebak dengan jitu.

Walau awalnya tersendat, akhirnya aku bercerita juga kepada Ibu. Mataku berkaca-kaca. Aku menumpahkan kekesalanku kepada Ibu. Ibu tersenyum mendengar ceritaku. Ia mengusap rambutku. ”Hen, mungkin semua ini salah Ibu dan Bapak yang terlalu memanjakan kamu. Sehingga kamu menjadi terganggu dengan sikap suamimu. Cobalah, Hen pikirkan baik-baik. Apa kekurangan Ridwan? Ia suami yang baik. Setia, jujur dan pekerja keras. Ridwan itu tidak pernah kasar sama kamu, rajin ibadah. Ia juga baik dan hormat kepada Ibu dan Bapak. Tidak semua suami seperti dia, Hen. Banyak orang yang dizholimi suaminya. Na’udzubillah!” Kata Ibu.

Aku terdiam. Yah, betul sih apa yang dikatakan Ibu. ”Tapi Bu, dia itu keterlaluan sekali. Masak Ulang tahun perkawinan sendiri tiga kali lupa. Lagi pula, dia itu sama sekali tidak punya waktu buat aku. Aku kan istrinya, bu. Bukan cuma bagian dari perabot rumah tangga yang hanya perlu ditengok sekali-sekali.” Aku masih kesal. Walaupun dalam hati aku membenarkan apa yang diucapkan Ibu.

Ya, selain sifat kurang romantisnya, sebenarnya apa kekurangan Aa’? Hampir tidak ada. Sebenarnya, ia berusaha sekuat tenaga untuk membahagiakanku dengan caranya sendiri. Ia selalu mendorongku untuk menambah ilmu dan memperluas wawasanku. Ia juga selalu menyemangatiku untuk lebih rajin beribadah dan selalu berbaik sangka kepada orang lain. Soal kesetiaan? Tidak diragukan. Diah satu kantor dengannya. Dan ia selalu bercerita denganku bagaimana Aa’ bersikap terhadap rekan-rekan wanitanya di kantor. Aa’ tidak pernah meladeni ajakan Anita yang tidak juga bosan menggoda dan mengajaknya kencan. Padahal kalau mau, dengan penampilannya yang selalu rapi dan cool seperti itu, tidak sulit buatnya menarik perhatian lawan jenis.

”Hen, kalau kamu merasa uring-uringan seperti itu, sebenarnya bukan Ridwan yang bermasalah. Persoalannya hanya satu, kamu kehilangan rasa syukur…” Ibu berkata tenang.

Aku memandang Ibu. Perkataan Ibu benar-benar menohokku. Ya, Ibu benar. Aku kehilangan rasa syukur. Bukankah baru dua minggu yang lalu aku membujuk Ranti, salah seorang sahabatku yang stres karena suaminya berselingkuh dengan wanita lain dan sangat kasar kepadanya? Bukankah aku yang mengajaknya ke dokter untuk mengobati memar yang ada di beberapa bagian tubuhnya karena dipukuli suaminya?

Pelan-pelan, rasa bersalah timbul dalam hatiku. Kalau memang aku ingin menghabiskan waktu dengannya hari ini, mengapa aku tidak mengatakannya jauh-jauh hari agar ia dapat mengatur jadualnya? Bukankah aku bisa mengingatkannya dengan manis bahwa aku ingin pergi dengannya berdua saja hari ini. Mengapa aku tidak mencoba mengatakan kepadanya, bahwa aku ingin ia bersikap lebih romantis? Bahwa aku merasa tersisih karena kesibukannya? Bahwa aku sebenarnya takut tidak lagi dicintai?

Aku segera pamit kepada Ibu. Aku bergegas pulang untuk membereskan rumah dan menyiapkan makan malam yang romantis di rumah. Aku tidak memberitahunya. Aku ingin membuat kejutan untuknya.

Makan malam sudah siap. Aku menyiapkan masakan kegemaran Aa’ lengkap dengan rangkaian mawar merah di meja makan. Jam tujuh malam, Aa’ belum pulang. Aku menunggu dengan sabar. Jam sembilan malam, aku hanya menerima smsnya. Maaf aku terlambat pulang. Tugasku belum selesai. Makanan di meja sudah dingin. Mataku sudah berat, tetapi aku tetap menunggunya di ruang tamu.

Aku terbangun dengan kaget. Ya Allah, aku tertidur. Kulirik jam dinding, jam 11 malam. Aku bangkit. Seikat mawar merah tergeletak di meja. Di sebelahnya, tergeletak kartu ucapan dan kotak perhiasan mungil. Aa’ tertidur pulas di karpet. Ia belum membuka dasi dan kaos kakinya.

Kuambil kartu ucapan itu dan kubuka. Sebait puisi membuatku tersenyum.

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

Lewat kata yang tak sempat disampaikan

Awan kepada air yang menjadikannya tiada

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

Dengan kata yang tak sempat diucapkan

Kayu kepada api yang menjadikannya abu.

Puisi Romantis

23.17 by My Diary 0 komentar

hati ini trasa sunyi tanpa nafas cintamu,,
hidup ini sepi tanpa senyuman darimu
diri inisenyap tanpa jiwa kasih mu,,
ruang hatiku gelap tanpa arah tuk melangkah

cinta,,,
mengapa semua harus terjadi???
mengapa disaat terang dunia kalbuku kau berlalu
kau tinggalkan sepenggal dusta dalam rasa,,

cinta..
aku hanya mampu memeluk rasa
memeluk mimpi senja yng kelabu
meniti harapan fajar kelana,,

cinta..
kau buat aku tak yakin untuk melangkah
kau beri aku segenggam luka
mengapa cahaya pelangi menjadi api,,
selamat jalan cinta,,
selamat berbahagia di atas luka ku,,
biarkan kata merangkai hati serupa darah dibalik tirai…

Info Dari Tim Persiba Balikpapan

23.10 by My Diary 0 komentar

Berdiri: 1950

Alamat: Jl. Panorama Kompleks Perumahan PT. Pertamina Indonesia

Telepon: +62 (0) 542 390119

Faksimili: +62 (0) 542 390119

Alamat E-mail: suporter@pfc-persiba.com

Laman Resmi: http://www.pfc-persiba.com/

Ketua: H. Syahril HM. Taher (Ketua Umum)

Direktur: Jamal Al Rasid (Manajer Tim)

Stadion: Persiba Balikpapan

Sejarah
Posisi akhir musim 2008/09: Peringkat 12
Nama Stadion: Persiba (Kapasitas 10.000)
Tanggal Berdiri: 3 Agustus 1950
Julukan: Beruang Madu
Kelompok Suporter: Persiba Fans Club

Sejarah Singkat:

Persiba Balikpapan atau Persatuan Sepakbola Indonesia Balikpapan merupakan sebuah klub profesional yang bermarkas di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Tim berjuluk Beruang Madu yang juga sering dijuluki tim Selicin Minyak adalah salah salah satu kontestan Superliga 2008/09, kompetisi paling elit di tanah air.

Sama dengan mayoritas klub lainnya di tanah air, Persiba baru menunjukkan eksistensinya setelah sepakbola Indonesia memasuki era profesional, meski sudah berdiri sejak puluhan tahun silam. Tepatnya pada 1950.

Prestasi tertinggi Persiba sepanjang keikutsertaanya di pentas sepakbola profesional yang ditandai dengan digulirkannya Liga Indonesia sejak musim kompetisi 1994/95 silam, adalah babak delapan besar yang dicapai pada musim kompetisi 2006, dan lolos lolos Superliga musim ini.

Pasang surut prestasi juga dialami tim ini dengan sekali turun kasta di divisi satu, yakni pada musim 1988/99. Lima musim bergelut di level kedua kompetisi sepakbola nasional, Persiba baru bisa kembali ke divisi utama, setelah mampu menempati peringkat empat wilayah Timur pada musim kompetisi 2004.

Setelah itu, tim kebanggaan publik sepakbola di Balikpapan ini terus bertahan di kompetisi level atas hingga akhirnya sukses menembus Superliga, kompetisi kasta tertinggi sepakbola nasional yang baru pertama kali digulirkan musim ini.

Tiga Pemain Bintang:

- I Made Wirawan
Ketergantungan Persiba terhadap I Made Wirawan cukup tinggi. Sempat dikabarkan bakal meninggalkan Beruang Madu, Made akhirnya memilih untuk menetap di Balikpapan. Direktur teknik Persiba, Daniel Roekito, memuji Made mempunyai mental dan kualitas bagus.

- Julio Lopez
Pemain yang akrab disapa J-Lo ini merupakan salah satu striker asing yang produktif di Indonesia. Musim lalu, J-Lo mencetak 15 gol bagi PSM Makassar. Didatangkan dengan harga Rp1,2 miliar, J-Lo diharapkan mampu membawa Persiba ke papan atas musim 2009/10

- Mijo Dadic
Stopper ini mempunyai jiwa kepemimpinan, serta tenang dan berwibawa, membuat pemain asal Kroasia ini menjadi favorit suporter untuk ditunjuk sebagai kapten tim. Mijo mampu membuat Made Wirawan merasa tenang. Lugas di jantung pertahanan, dan tak jarang membuat gol melalui kepala dengan memanfaatkan postur jangkungnya. Mijo juga mempunyai keahlian melakukan tendangan bebas.

Nama Pelatih:
Hariadi

Skuad Pemain:

KIPER - (15) I Made Wirawan, (23) Dede Pramana, (30) Tri Sandi Utomo. BELAKANG - (20) Mijo Dadic, (24) Anam Syahrul, (28) Muhammadan, (3) Aang Suparman, (18) Tomy Zailani, (4) Aidin Elmi, (11) Rudiyanto, (55) Akmal, (21) M. Hatta, (77) M. Darwis. TENGAH - (71) Dwi Joko, (16) Eddy Gunawan, Kadek Darma Putra, (2) M. Sobran, (12) Hendro Siswanto, (31) Fery Ariawan, (27) Anggo Julian, (13) Alief Maulana, (6) Hamid Reza Zakaria, (10) Robertino Pugliara, (7) Stevanus. DEPAN - (8) Gendut Doni, (14) Johan Yoga Utama, (9) Julio Lopez Venegas, (22) Sultan Samma.

Prediksi musim 2009/10:
Kehadiran pemain baru seperti Julio Lopez dan Robertino Pugliara membuat manajemen Persiba mematok target papan atas, mengingat dana untuk mengontrak pemain menghabiskan Rp10 miliar. Hanya saja, dualisme kepemimpinan di kursi pelatih bisa menjadi hambatan. Daniel Roekito tidak bisa langsung memimpin anak buahnya, sehingga harus menyerahkannya kepada Hariadi yang justru terkesan sebagai pajangan. Komunikasi akan menjadi lambat di tengah permainan yang cepat. Masuk papan tengah merupakan target realistis Persiba.

Virus Mengancam Facebook

01.05 by My Diary 0 komentar

Ancaman virus ditengarai memicu perlambatan koneksi jaringan operator jejaring sosial dan pencari data di internet, seiring tingginya jumlah pengguna jasa layanan seperti “facebook”, “yahoo”, “google”, “twitter”, dan sejenis itu di dunia.

“Kecepatan akses data yang tidak sesuai harapan kemungkinan karena serangan `Denial of Services/DOS` dari penyusup atau virus, sehingga berakibat kinerja layanan drop,” kata Kepala Laboratorium Komputasi Berbasis Jaringan, Jurusan Teknik Informatika, FTIF Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS), M. Husni, Selasa.

Menurut dia, biasanya waktu yang diperlukan untuk memperbaiki lemahnya akses tersebut tidak sampai 12 jam.

“Perbaikan selama itu mengingat tenaga Teknologi Informasi (TI) harus menganalisis dan melakukan `scanning` terhadap semua `port`,” ujarnya.

Namun, jelas dia, pada umumnya data-data yang disimpan di sejumlah operator seperti “yahoo”, “google”, “facebook”, “twitter”, cukup aman atau tidak hilang, bahkan ada kemungkinan operator tersebut menggunakannya untuk keperluan sendiri.

“Untuk itu, ada baiknya secara berkala pengguna jasa layanan itu rajin mem-`back up` datanya. Jangan sampai menyimpan data rahasia dalam operator tanpa adanya jaminan,” katanya.

Terkait ketidakstabilan akses sejumlah operator beberapa waktu lalu, ia mengaku, kondisi itu bisa disebabkan tingginya jumlah pengguna layanan itu di dunia dan penggunaan untuk “mailing list” meluas.

“Kejadian ini juga bisa dikarenakan mereka memakai `clustering mail server distributed` yakni jaringan surat elektronik `email`-nya banyak dan lokasinya menyebar meskipun, alamat emailnya unik misal user@yahoo.com.

Hal tersebut, tambah dia, akan berdampak terhadap tingginya arus lalu lintas “traffic” itu sehingga menyebabkan “email” yang masuk ke kotak suratnya mengantre masuk “congestion”.

“Risiko lainnya bisa menghilangkan data yang dimiliki si pengguna jasa tersebut.

Peristiwa itu, lanjut dia, memang berdampak bagi kondisi perekonomian nasional. Para pengguna jasa yang beralamat di operator tertentu menjadi tidak nyaman dalam melanjutkan kinerjanya, terutama kalangan pebisnis.

“Apalagi, ketika mengakses kadang `email` yang diterima melebihi waktu yang diharapkan.

Info Tentang Persiba Balikpapan

00.55 by My Diary 0 komentar

- - Tim sepak bola yang bermarkas di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur ini memiliki julukan tim Beruang Madu (maskot Kota Balikpapan), atau dikenal pula dengan julukan tim Selicin Minyak. Suporter Persiba Balikpapan dinamakan Persiba Fans Club.

Data Klub
Berdiri: 1950
Julukan: Laskar Selicin Minyak
Alamat: Stadion Persiba Balikpapan, Komp.Parikesit
Telepon: (0542) 419 801
Fax: (0542) 419 801
Stadion: Persiba Balikpapan
Kapasitas: 15.000 penonton
Ketua Umum: H. Syahril HM. Thaher
Manajer: H. Dimyatie Reza
Pelatih: Peter Butler
Suporter: Persiba Fans Club

Statistik Klub
1994/1995 : Peringkat 15 Wilayah Timur Liga Indonesia
1995/1996 : Peringkat 14 Wilayah Timur Liga Indonesia
1996/1997 : Peringkat 9 Wilayah Timur Liga Indonesia
1998/1999 : Peringkat 6 Grup E Wilayah Timur (degradasi) Liga Indonesia
1999/2000 : Peringkat 2 Grup Timur Divisi I Liga Indonesia
2001 : Peringkat 4 Grup Timur Divisi I Liga Indonesia
2002 : Peringkat 5 Grup 4 Divisi I Liga Indonesia
2003 : Peringkat 4 Grup 4 Divisi I Liga Indonesia
2004 : Peringkat 4 Grup Timur Divisi I (promosi) Liga Indonesia
2005 : Peringkat 5 Wilayah Timur Liga Indonesia
2006 : Lolos ke 8 Besar Liga Indonesia
2007 : Peringkat 7 Wilayah Timur Liga Indonesia

Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah

00.40 by My Diary 0 komentar
Betapa ku mengerti sebagai selingkuhan mu
Ku harus menjalani ikatan yang tersembunyi
Ku mencoba bertahan meskipun menyakitkan
Tak menyisahkan sebuah sesal di hati ku

Slama aku bisa membuat mu bahagia
Berpaling ku tak mungkin singgah di hati yan lain
Sebatas harapan ku mohon pengertian mu
Bahwa ku ingin memiliki mu seutuhnya

Seiring berlalu bergulirnya waktu membuka rahasia diantara kita
Pastinya kan ada hati yang terluka
Tak menerima semua kenyataan yang ada

Namun tak selayaknya perselingkuhan ini
Yang lama ku lalui menjadi tiada berarti
Semenjak ku merasa harap mu sia-sia
Hingga terluka hati kan membuat ku tak berdaya

Mungkin ku relakan untuk kau tinggalkan
Diri ku di sini harus mengakhiri
aku yang merasa leleh tak menyerah
Karena tak selamanya selingkuh itu indah

blog ebii